Kamis, 28 Agustus 2014
Mengenali Keberadaan Kesultanan Deli Melalui Istana Maimun Medan
1. Istana Maimun Tampak Depan
Kota Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak tujuan wisata. Selain Danau Toba yang ada di Pulau Samosir, masih ada tujuan wisata lainnya, baik itu wisata alam, kuliner, maupun sejarah. Salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi bila tengah berkunjung ke Medan adalah Istana Maimun. Istana Maimun merupakan istana peninggalan Kesultanan Deli yang berada di Jl. Brigjen Katamso, Sukaraja, Medan. Menurut sejarah, Istana Maimun didirikan pada tahun 1888 oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa dan diresmikan pada tahun 1891.
Ada satu yang unik dan membuat istana ini tampak beda dari istana-istana lainnya di Indonesia, yakni gaya arsitekturnya yang merupakan kombinasi unsur Melayu, Italia, Spanyol, dan India. Pengaruh Eropa itu dapat dilihat pada ornamen pintu dorong, lampu, lemari, meja, dan kursi istana. Selain pintu yang bergaya Spanyol, anda juga bisa melihat gaya arsitektur Belanda pada bentuk jendela dan pintu yang tinggi dan lebar. Oh ya, di depan tangga, anda bisa melihat prasasti dari batuan marmer yang ditulis dalam Bahasa Belanda, dengan menggunakan huruf Latin. Pengaruh Islam dapat dilihat pada bagian atap yang berbentuk lengkung yang menyerupai bentuk perahu yang terbalik. Biasanya bentuk seperti ini hanya dapat ditemukan pada bangunan di Timur Tengah.
2. Bagian Dalam Istana Maimun
Pada bagian ruang tamu, anda akan menemukan tahta yang warnanya didominasi oleh warna kuning. Ruang tamu dengan luas 412 m2 ini digunakan untuk menobatkan Sultan Deli dan untuk melakukan agenda tradisional yang lain. Selain itu, ruangan ini juga digunakan Sultan Deli untuk menerima kunjungan dari keluarga pada saat hari raya Islam. Adapun kemegahan Istana Maimun ini bisa terwujud karena semasa Deli masih di bawah naungan Kesultanan Deli, mereka bisa mengelola hasil perkebunan dengan baik, seperti minyak dan aneka rempah-rempah. Hasil bumi yang melimpah ini memberikan penghasilan yang sangat besar bagi Kesultanan Deli.
Kemegahan Istana Maimun tidak akan membuat anda bosan menikmatinya. Di dalam istana dengan warna khas Melayu ini, anda bisa melihat puluhan kamar di lantai dua, melihat berbagai koleksi istana yang antik, dan juga bisa menikmati hawa sejuk yang tentu akan membuat anda nyaman berada di dalamnya.. Adapun bangunan istana ini terdiri dari satu bangunan induk dan dua sayap kiri-kanan. Seratus meter dari Istana Maimun berdiri sebuah masjid bernama Masjid Raya Medan.
Istana Maimun dibuka bagi umum setiap harinya mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB. Untuk bisa masuk ke dalam istana, pengunjung dikenakan tarif masuk sebesar Rp 5000,- bagi pengunjung dewasa dan Rp 3000,- bagi pengunjung anak-anak. Istana Maimun berlokasi di Kelurahan Aur, tepatnya di pusat Kota Medan. Untuk bisa sampai ke istana ini, pengunjung bisa menggunakan berbagai moda transportasi seperti angkutan umum, becak, ataupun becak motor. Letak Istana Maimun yang berada di tengah-tengah kota sangat memudahkan bagi siapapun yang datang berkunjung.
Oleh : Rahel Simbolon
Gambar:
1. http://winnyalna.com/wp-content/uploads/2013/09/istana-maimun.jpg
2. http://www.wego.co.id/berita/wp-content/uploads/2013/07/Maimun.jpg
Label:
arsitektur,
bangunan,
becak,
bentuk,
deli,
istana,
kemegahan,
kesultanan,
kota,
maimun,
medan,
pengaruh,
pengunjung,
pintu,
rahel simbolon,
spanyol,
sultan,
tujuan,
warna,
Wisata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar