Rabu, 13 Agustus 2014

4 Gunung di Indonesia yang Bersahabat dengan Pendaki Wanita


1. Padang Edelweis Gunung Papandayan

Mendaki gunung sudah sejak dulu menjadi tren, terutama di kalangan para pecinta alam. Keindahan puncak gunung menjadi magnet tersendiri bagi para pecintanya, bahkan bagi mereka yang belum pernah mendaki, namun tertarik dengan cerita seru para pendaki. Selama ini pendakian gunung hanya begitu akrab bagi kaum pria. Sulitnya trek pendakian membuat kaum wanita merasa was-was dan takut ketika mendengar kata “Pendakian”. Namun, seiring berjalannya waktu, emansipasi wanita itu semakin nyata. Belakangan ini, sudah banyak kaum wanita yang berani melakukan pendakian gunung, bahkan tidak sedikit yang sudah berhasil mencapai Puncak Semeru yang merupakan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa. Jika anda sebagai wanita ingin merasakan bagaimana pendakian, namun masih merasa takut dengan sulitnya rintangan dan jalur pendakian yang harus dilalui, sebaiknya anda mencoba 4 gunung ini terlebih dahulu.

  1. Gunung Ungaran, Jawa Tengah

    Gunung Ungaran yang terletak di Jawa Tengah berada di urutan pertama yang pas untuk didaki oleh kaum wanita, dengan ketinggiannya 2.050 m di atas permukaan laut. Jika anda telah tiba di puncak gunung, anda bisa melihat 3 puncak gunung yang berdiri sejajar, yakni Puncak Gendol, Puncak Botak, dan Puncak Ungaran. Namun ternyata ketiganya tidak memiliki ketinggian yang sama meskipun dikatakan sejajar. Puncak Ungaran adalah puncak tertinggi, sementara ketinggian Puncak Gendol dan Puncak Botak tidak jauh berbeda dari ketinggian Puncak Ungaran. Dari atas gunung, anda akan terpesona dengan hamparan luas Laut Jawa dan jajaran Gunung Merbabu, Sumbing, Merapi, Telomoyo, dan Sindoro. Selain mendaki gunungnya, anda juga bisa menikmati objek wisata lain yang terdapat di kaki Gunung Ungaran, seperti Candi Gedongsongo, Curug Semirang, dan Curug Lawe.

  2. Gunung Sibayak, Sumatera Utara.

    Jalur pendakian juga bisa anda temui di Pulau Sumatera, yakni Gunung Sibayak yang terdapat di Kota Brastagi. Dengan ketinggiannya yaitu 2.212 m di atas permukaan laut, Gunung Sibayak berbentuk seperti tapal kuda. Tidak heran bila puncak tertingginya disebut Puncak Tapal Kuda. Selain terkenal dengan panoramanya yang eksotis, Gunung Sibayak juga memiliki jalur pendakian yang tidak sulit, sehingga bisa dilalui oleh pendaki pemula dan pendaki wanita. Jalur lima adalah jalur favorit para pendaki. Untuk mencapainya, anda tidak perlu menghabiskan waktu lama, hanya butuh waktu sekitar 3-4 jam saja.

  3. Gunung Ijen, Jawa Timur

    Gunung Ijen berada di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Dengan ketinggiannya 2.443 m di atas permukaan laut, Gunung Ijen tampil mempesona. Ada banyak pendaki yang rela mendaki sejak subuh demi bisa menikmati indahnya matahari terbit di Puncak Gunung Ijen. Tidak hanya itu saja, Gunung Ijen juga sangat terkenal dengan fenomena api birunya yang menawan. Tidak heran bila pendaki dari luar negeri saja sampai datang ke gunung ini. Konon katanya, hanya ada dua fenomena api biru di dunia, yaitu di Islandia dan Ijen, Jawa Timur. Gunung Ijen termasuk dalam deretan gunung yang mudah didaki oleh wanita. Hanya saja, anda harus lebih berhati-hati saat mendaki di jalan yang dipenuhi oleh pasir.

  4. Gunung Papandayan, Jawa Barat

    Gunung ini terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan ketinggian 2.665 m di atas permukaan laut. Ada satu pesona khas dari gunung ini, yaitu padang edelweiss yang berada dekat puncak gunung. Sepanjang jalur pendakian, anda akan ditemani oleh pemandangan indah kawah. Selain bersahabat dengan wanita, Gunung Papandayan juga bersahabat dengan anak kecil. Oleh karena itu, banyak yang mengajak keluarganya untuk menghabiskan waktu akhir minggu dengan mendaki Gunung Papandayan. Selain pesona bunga edelweis, anda akan dibuat terpesona dengan adanya hutan mati bekas erupsi Gunung Papandayan.


2. Kawah Gunung Ijen

Oleh : Rahel Simbolon
Gambar:
1. http://gispala.files.wordpress.com/2011/05/edelweis-papandayan.jpg
2. http://www.tourandtravelwisataindonesia.com/2013/05/menikmati-indahnya-pagi-di-kawah-ijen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar