Candi Borobudur merupakan salah satu candi bercorak Buddha yang berada di Magelang, Jawa Tengah. Seperti yang telah kita ketahui, Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan kerajaan Buddha yang didirikan oleh wangsa Syailendra, dengan jumlah relief sebanyak 1460 dan stupa sebanyak 504. Maha karya Buddha satu ini menjadi candi sekaligus monumen Buddha yang terbesar di seantero dunia. Mungkin jika dilihat sekilas, setiap tingkatan, setiap stupa, dan setiap relief pada Candi Borobudur sama saja, tapi ternyata setiap tingkatan memiliki cerita yang berbeda.
(Dokumentasi Pribadi)
Candi Borobudur memiliki empat tingkatan, di mana setiap tingkatan merupakan lambang dari tahapan hidup manusia. Tingkatan pertama atau dasar adalah tingkatan Kamadhatu, di mana melambangkan kehidupan manusia yang terikat kepada hawa nafsu. Tingkatan kedua adalah Rupadhatu, di mana melambangkan manusia yang telah bebas dari hawa nafsu namun masih terikat. Tingkatan ketiga adalah Arupadhatu, di mana melambangkan kehidupan manusia yang telah bebas dari hawa nafsu. Tingkatan keempat atau paling atas bernama Arupa, yang melambangkan nirwana, di mana tempat Sang Buddha berdiam. Selain keempat tingkatan ini, masih ada relief-relief yang terlihat indah, yang bercerita tentang Kisah Ramayana, keadaan pertanian dan pelayaran masyarakat di zaman itu.
(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)
Selain candi, objek wisata Candi Borobudur juga menyediakan fasilitas pokok lainnya yaitu museum Borobudur dan museum Kapal Raksasa. Di dalam museum Borobudur, para pengunjung bisa melihat berbagai potret relief yang tidak terlihat pada candi, potret pemugaran Candi Borobudur yang kedua kalinya, patung Buddha yang belum selesai, arca Candi Hindu dan miniatur Borobudur. Pengunjung tidak dikenakan biaya untuk memasuki museum ini. Sementara museum Kapal Raksasa merupakan tempat diletakkannya Kapal Samudera Raksasa yang dulu digunakan nenek moyang Indonesia untuk mengarungi samudera hingga ke Afrika. Sama halnya dengan museum Borobudur, museum Kapal Raksasa juga tidak mengenakan biaya bagi para pengunjung.
Bagi anda yang ingin membawa pulang suvenir khas Borobudur, anda bisa mengunjungi deretan kios di luar area candi. Di sana banyak dijajakan berbagai suvenir seperti miniatur Borobudur, gantungan kunci, asbak, pakaian, dan sebagainya. Namun, jika anda tidak sempat mengunjungi perkiosan tersebut, anda bisa memanfaatkan pedagang-pedagang suvenir yang berdagang di sekitar candi. Biasanya pedagang-pedagang ini menggunakan nampan bulat besar sebagai tempat suvenir berupa gantungan kunci yang bervariasi dengan harga Rp 1000,00. Ada yang menjual pakaian dengan membawa kantung besar dan ada juga yang menjual miniatur Borobudur.
Keberadaan Candi Borobudur dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan umum dan pribadi. Jika anda hendak menggunakan angkutan umum, anda bisa memilih berbagai bus dengan trayek Jogja-Borobudur dari Terminal Jombor ataupun Giwangan. Sementara jika anda hendak menggunakan kendaraan yang lebih nyaman, anda bisa menyewa mobil di berbagai penyewaan mobil yang tersebar di Jogja. Candi Borobudur buka setiap hari mulai pukul 06.00-17.00 WIB, dengan tarif masuk sebesar Rp 30.000,- bagi wisatawan domestik, Rp 12.500,- bagi wisatawan domestik anak-anak, U$D 15 bagi wisatawan mancanegara, dan U$D 8 bagi wisatawan mancanegara yang menggunakan kartu pelajar.
Oleh : Rahel Simbolon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar