Rabu, 08 Oktober 2014

Medan: Kota Multi Kultural - 1

Medan merupakan Kota terbesar di Indonesia di luar pulau Jawa. Kota seluas 265,1 Km2 ini dihuni oleh beragam etnis baik etnis pribumi seperti suku Melayu dan Batak. Maupun etnis pendatang, baik pendatang yang masih termasuk suku asli Indonesia seperti suku Jawa, Padang, Aceh, Nias dan lainnya. Serta etnis yang berasal dari luar Indonesia yang telah menetap dan menjadi bagian dari kota medan berpuluh-puluh bahkan beratus tahun silam, seperti etnis Tionghoa, India dan Pakistan. Keanekaragaman ini membaur menjadi satu dan membentuk sebuah akulturasi budaya yang unik yang kemudian menjadi ciri khas kota Medan.

Pengaruh yang dibawa oleh etnis dan suku tersebut tidak hanya sebatas adat dan budaya, tetapi juga agama dan sistem kepercayaan. Kota Medan merupakan salah satu contoh toleransi antar umat beragama yang terjalin secara indah. Toleransi tersebut telah terjalin bertahun-tahun bahkan sebelum Indonesia merdeka. Oleh karena itu hingga kini masih terdapat beberapa bangunan dan rumah ibadah sebagai bukti keharmonisan akulturasi budaya dan perbedaan beragama di kota Medan. Bangunan tersebut masih berdiri kokoh dan menjadi warisan budaya terhadap generasi penerusnya. Kita dapat mengunjungi tempat tersebut ketika sedang berada di kota Medan.

1. Istana Maimoon


1. Istana Maimoon

Merupakan Istana Kesultanan Deli yang masih berdiri megah hingga saat ini. Istana ini sangat erat kaitannya dengan legenda Putri Hijau dan Meriam Puntung. Berdasarkan legenda tersebut, kekuasaan Kesultanan Deli berhasil ditumbangkan oleh serbuan pasukan Sultan Iskandar Muda dari Aceh.

Istana Maimoon terletak di pusat kota medan sehingga tidak sulit mencapai objek wisata ini. Hingga kini banyak orang yang mengunjungi Istana Maimoon dan merupakan objek wisata yang paling direkomendasikan di kota Medan. Biaya untuk masuk ke objek wisata ini kurang dari Rp. 10.000,- per orang. Di dalamnya ada pemandu yang merupakan keturunan bangsawan dan kerajaan Deli yang akan menjelaskan tentang kehidupan Kesultanan Deli dan Keluarga kerajaan di masa lampau. Selain itu pengunjung juga bisa berfoto dengan mengenakan baju adat Deli secara gratis.

2. Masjid Raya Al Mashun


2. Masjid Raya Al Mashun

Tak jauh dari Istana Maimoon kita berdiri sebuah Masjid besar berarsitektur Melayu, Spanyol, India dan Timur Tengah. Masjid tersebut adalah Raya Al Mashun. Masjid yang masih aktif digunakan hingga saat ini juga merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Deli di Medan.

Selain beribadah bagi umat Muslim, menikmati keindahan interior dan eksterior masjid merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Selain itu, menyusuri beranda masjid yang luas dan berbentuk lorong membuat pengunjung seakan diajak kembali ke masa-masa keemasan Kesultanan Deli. Di bagian belakang masjid juga terdapat kompleks pemakaman keluarga kerajaan dan bangsawan Kesultanan Deli yang masih digunakan hingga sekarang.

Olehg : Tika Dwi
Gambar:
1.http://travelmatekamu.com/2014/04/21/uniknya-istana-maimun/
2. http://simbi.kemenag.go.id/simas/index.php/profil/masjid/12751/?tipologi_id=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar