Mungkin tidak asing lagi danau yang satu ini sangat sudah terkenal di seantero negeri, tetapi tak dapat dipungkiri ada yang tidak tahu juga keberadaan dan nama danau ini. Ketika di pulau dewata Bali pastinya ada paket perjalanan menuju danau Bedugul. Tetapi tak lebih dari itu biasanya pengunjung hanya sekedar menikmati pesona alam yang memikat di danau Bedugul tanpa mengerti makna terdalam dari atau sejarah dari danau Bedugul yang syarat dengan nilai-nilai masa lampau yang patut diketahui sehingga lebih mengendap dalam pikiran dan sanubari setiap perjalanan yang tidak sia-sia.
Sumber: Dok. Pribadi, dilihat dari belakang danau (2011)
Sebelum membicarakan tentang bagaimana sejarah danau Bedugul ada baiknya penulis mendeskripsikan secara singkat mengenai danau Bedugul ini. Danau Bedugul ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan jaraknya dari kota Denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura Ulun Danu diambil dari kata danau.
Mari menyimak secara singkat keberadaan danau Bedugul ini. Tidak ada yang tahu bahkan sedikit yang mengetahui asal mula dari danau Bedugul ini. Kalau melihat dari istilah Bedugul berasal dari dua alat musik, yaitu bedug dan gong. Gabungan bunyi yang dihasilkan bedug dan gong tersebut menjadi asal-usul nama Bedugul. Hal ini memang sangat menggelitik jika dikaitkan dengan asal mulanya danau Bedugul ini tetapi lebih menarik yang selalu melekat pada ingatan pengunjung adanya pura yang terdapat di sebelah danau tersebut.
http://susususussusu.blogspot.com/2012/05/bedugul.html
Sejarah dari pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Dalam babad Mengwi menjelaskan bahwa seorang pendiri kerajaan Mengwi yaitu I Gusti Agung Putu mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun. Dalam lontar tersebut juga dijelaskan bahwa pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M dan diketahui bahwa Pura Ulun Danu. Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Pura Ulun Danu. Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu: Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti.
Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Pada masa itu dan sejak saat ini bangunan tersebut masih ada dan terjaga sebagai tempat melaksanakan kegiatan ritual.
Pura ulun ini yang membuat unik dari pada danau-danau lainnya di Indonesia maupun di dunia. Keunikan danau Bedugul ini tidak sembarangan sebagai obyek wisata yang ada di pulau bali. Pura ulun danu di percaya sebagai tempat bersemayamnya dewi sri atau dewi kesuburan. Hal ini tentu saja hanyalah kepercayaan yang boleh percaya atau tidak tentu kehidupan di sana bermuara pada corak kehidupan Hindu yang kental. Tentunya pantas saja jika umat Hindu mempercayainya. Bagi masyarakat umum sisi lain dari nilai-nilai yang dapat di ambil danau Bedugul ini semestinya dapat ikut melestarikan keberadaan danau nan indah ini agar tetap terjaga kebersihannya dan menjaga seluruh fasilitas-fasilitas yang ada di danau Bedugul ini, dan akan membangkitkan rasa kesadaran memiliki bangsa sendiri sebagai keajaiban dunia yang di miliki bangsa Indonesia dan tentunya membangkitkan rasa kebersamaan, keberagaman baik agama maupun sosial, budaya yang terkandung di dalamnya.
Oleh: Desi Ariani
Sumber:
http://e-kuta.com/blog/tag/asal-usul-bedugul
http://www.gobalitour.com/bedugul.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar